Belajar dari Robohnya Bangunan di Sidoarjo: Ini Tips agar Bangunan Bertingkat Tak Mudah Ambruk
Tragedi robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, menjadi pengingat pentingnya memperhatikan kualitas konstruksi, pondasi, dan struktur tanah sebelum membangun gedung bertingkat.
Insiden tragis robohnya bangunan bertingkat di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menyisakan duka mendalam. Peristiwa yang menelan korban jiwa itu menyoroti kembali pentingnya standar keselamatan konstruksi dan pengawasan teknis dalam pembangunan gedung, terutama yang digunakan untuk aktivitas padat penghuni seperti pesantren, sekolah, dan rumah susun.
Menurut Ir. Hantoro, M.Eng, pakar teknik sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, penyebab umum bangunan bertingkat roboh biasanya terkait dengan pondasi yang tidak sesuai kondisi tanah, kualitas material yang rendah, atau kesalahan dalam perencanaan struktur.
âSebelum membangun, wajib dilakukan survei geoteknik untuk mengetahui daya dukung tanah. Banyak kasus bangunan ambruk karena tanahnya labil, tapi pondasinya dibuat seadanya,â jelasnya.
Hantoro menambahkan, faktor lain yang sering diabaikan adalah beban bangunan yang melebihi kapasitas desain awal. Misalnya, penambahan lantai tanpa perhitungan ulang struktur bisa membuat kolom dan balok tidak mampu menahan tekanan.
Agar bangunan aman dan tidak mudah roboh, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan sejak awal:
- Lakukan survei tanah dan analisis struktur.
Pemeriksaan jenis tanah penting untuk menentukan jenis pondasi yang tepat, apakah pondasi dangkal atau tiang pancang. - Gunakan material berkualitas dan sesuai standar SNI.
Beton, besi, dan semen harus melalui uji mutu, bukan hanya mengejar harga murah. - Perencanaan oleh tenaga ahli bersertifikat.
Pastikan desain struktur dibuat oleh insinyur profesional dengan izin praktik yang sah. - Pengawasan ketat selama pembangunan.
Proses pengecoran, pembesian, dan penyambungan struktur harus diawasi langsung oleh konsultan pengawas lapangan. - Jangan ubah desain tanpa perhitungan ulang.
Menambah lantai atau ruangan tanpa konsultasi ahli struktur bisa berakibat fatal.
Menurut Hantoro, kecelakaan seperti di Sidoarjo seharusnya menjadi pelajaran bagi masyarakat dan pengembang. âBangunan yang kokoh bukan berarti mahal, tapi direncanakan dengan benar dan dibangun dengan tanggung jawab,â ujarnya menegaskan.
Pemerintah daerah juga diharapkan memperketat pengawasan dan izin bangunan bertingkat, terutama untuk fasilitas publik dan asrama. Dengan perencanaan matang, kualitas konstruksi yang baik, dan pengawasan yang ketat, tragedi serupa dapat dicegah di masa depan.





